Rabu, 04 April 2012

Usaha Kebab Turki Baba Rafi


S
eorang pemuda yang bernama Hendy Setiono kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 dan baru berumur 25 tahun sudah meraih kesuksesan dalam usaha kebab Turki Baba Rafi. Dimana pria tersebut memiliki omset lebih dari Rp. 1.000.000.000 per bulan. Ide mendirikan bisnis kebab ini berawal ketika pria ini mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Hendy mengamati sebuah kedai kebab yang benyak di kunjungi warga setempat. Karena penasarannya, Hendy yang hobi kuliner itu lantas lansung mencoba makanan kebab tersebut. Ternyata rasanya sangat enak dan terpikir oleh dia untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Karena belum banyak usaha semacam itu di Indonesia dan banyak tersebar warga keturunan Timur Tengah di Indonesia.
       Sekembalinya di Surabaya, Hendy langsung menyusun strategi bisnis. Langkah awal yang Hendy lakukan adalah mencari partner, yaitu Hasan Baraja, kebetulan rekan bisnisnya ini juga hobi kuliner. Dengan niat yang sungguh – sungguh, mereka langsung melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnisnya. Pada September 2003, gerobak jualan lebab pertamanya mulai beroperasi di salah satu pojok jalan Nginden Semolo yang berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Mengapa Hendy memilih gerobak? Karena, dengan gerobak Hendy lebih mudah untuk memproduksi, modalnya sedikit dan bisa berpindah – pindah tempat. Tentang nama Baba Rafi sendiri yang Hendy pilih buat nama usahanya terinspirasi dari nama anak pertamanya Rafi Darmawan. Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.

       Awalnya keinginan Hendy berwirausaha ini tidak di restuin oleh kedua orang tuanya. Mereka menginginkan Hendy kerja di kantoran sama seperti ayahnya. Restu kedua orang tua Hendy pun semakin sulit, karena Hendy memutuskan untuk berhenti dari bangku kuliah pada tahun ke 2 Fakultas Teknik Informatika di Institut Teknologi Surabaya. Tetapi, dengan ini Hendy akan membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa usahanya ini akan berhasil dan sukses. Dalam waktu 3 sampai 4 tahun, anak sulung dari dua bersaudara pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dan Endah Setijowati ini berhasil mengembangkan usaha kebab di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung tahun 2006, tercatat telah mencaai 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tahun 2008, telah berkembang lagi menjadi 300 outlet dari Aceh sampai Ambon.
       Sukses bisnis kebab yang dikonsep dengan sistem waralaba dan manajemen yang solid, membuat Hendy mendapatkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) tahun 2006 oleh menteri Koperasi dan UKM, ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International tahun 2006, penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 oleh Profesi Indonesia, Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri tahun 2007 dari Bank Mandiri, Best Franchise tahun 2007 Category of Food and Beverages dari Pengusaha Magazine, Best Achievement at Young Entrepreneurs Award tahun 2007 dari Bisnis Indonesia dan berbagai perhargaan lainnya.  Kini mimpinya adalah mengembangkan usahanya ke mancanegara seperti Malaysia dan Thailand.  Tidak hanya itu, sudah ada tawaran untuk membuka outlet di Trinidad dan Tobago serta Kamboja.

       Menurut pendapat saya dari kisah yang di atas, bahwa Hendy adalah seorang pemuda yang memiliki tekad yang tinggi dan bersungguh – sungguh dalam melakukan sebuah bisnis. Dengan kegigihan dan memanfaatkan peluang Hendy pun bisa meraih kesuksesan yang begitu memuaskan. Tetapi, Hendy harus dalam bisnis tersebut Hendy harus mengorbankan untuk berhenti dari bangku kuliahnya. Seharusnya, apabila dia bisa mengatur waktu dengan lebih baik antara kuliah dan bisnisnya Hendy tidak akan berhenti kuliah. Karena kesibukan Hendy mengolah bisnisnya jadi dia tidak dapat mengatur waktu untuk kuliah. Hendy dapat sukses di dunia bisnisnya, tetapi tidak di pendidikannya. Sebaiknya kita harus bisa mengusahakan untuk bisa sukses di bidang bisnis maupun pendidikan.






Sumber : http://gaharuchromeblogspot.wordpress.com/2010/07/12/kisah-pengusaha-muda-sukses-indonesia-berusia-di-bawah-50-tahun/